Akmet dan BSN Jalin Koordinasi Awal untuk Penguatan Pendidikan Vokasi

Akmet dan BSN Jalin Koordinasi Awal untuk Penguatan Pendidikan Vokasi
Sumedang, 8 Agustus 2025 – Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) menggelar rapat koordinasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN). Pertemuan ini dipimpin oleh Direktur Akmet, Vera Firmansyah, M.Si., dan dihadiri jajaran pimpinan Akmet serta perwakilan BSN, yaitu Singgih Harjanto, M.Sc., dan Arini Widyastuti, M.Sc.

Rapat ini menjadi langkah awal menjalin sinergi dalam pengembangan kurikulum berbasis standardisasi dan penilaian kesesuaian, khususnya di bidang Quality Engineering. Akmet memaparkan profil kampus, mulai dari sejarah, status akademik, profil lulusan, program studi, kurikulum, metode pembelajaran, fasilitas, tracer study, hingga riwayat kerja sama yang telah dilakukan. BSN menyampaikan berbagai inisiatif yang telah dijalankan, di antaranya kerja sama kurikulum standardisasi dengan 70 perguruan tinggi (30 di antaranya sudah menerapkan). BSN juga menawarkan peluang kerja sama melalui pemanfaatan platform e-learning (elearning.bsn.go.id) yang berisi modul, video pembelajaran, dan posttest, yang dapat dijadikan prasyarat perkuliahan di AKMET maupun sebagai portal sertifikasi mahasiswa.

“Harapannya ini sebagai inisiasi awal kerja sama,” ujar Singgih Harjanto, M.Sc., perwakilan BSN. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung pengembangan kurikulum standar pengujian, kuliah umum, program magang mahasiswa, serta keterlibatan dosen praktisi BSN di Akmet selama 1–2 semester. Bentuk kerja sama juga dapat berupa program Training of Trainer (ToT) bagi dosen Akmet, sehingga para dosen dapat menguasai materi standardisasi dan menyampaikannya secara efektif kepada mahasiswa.

Direktur AKMET, Vera Firmansyah, M.Si., turut menyampaikan harapannya. “Pastinya AKMET membutuhkan kerja sama dan dukungan dari BSN untuk mewujudkan politeknik,” ujarnya. Menurutnya, dukungan BSN akan sangat membantu pengembangan program studi baru D-IV Metrologi dan D-IV Mutu, serta memastikan lulusan AKMET memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar nasional.

Dalam diskusi, kedua belah pihak sepakat bahwa kerja sama ini diharapkan dapat menjadi role model pengembangan kompetensi di bidang teknis dan kemetrologian bagi perguruan tinggi lain. Sebagai tindak lanjut, Akmet akan mengirimkan rancangan kurikulum terbaru kepada BSN, sementara BSN akan menunjuk person in charge untuk mengkoordinasikan kerja sama. Pertemuan ini menjadi tonggak awal dalam memperkuat ekosistem pendidikan vokasi berbasis SNI dan mendukung pengembangan politeknik yang sedang diupayakan oleh Akmet.