Penutupan Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Akademi Metrologi dan Instrumentasi Tahun 2025

Sumedang, 12 Desember 2025 – Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) melaksanakan kegiatan Penutupan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun 2025 yang berlangsung secara hybrid, yaitu dihadiri luring oleh mahasiswa di Kampus Akmet dan daring oleh Dosen Pamong melalui zoom meeting.

Kegiatan tersebut dibuka oleh moderator, Ibu Disa Fauzia dan dihadiri oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bapak Dudi Adi Firmansyah, S.Si., M.Si., Ph.D.; Ketua Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi Akmet, Bapak Willi Sutanto, S.Si., M.A., M.S.E., M.T.; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wakatobi, Bapak Safiuddin; Perwakilan Unit Metrologi Legal Kabupaten Lampung Tengah, Ibu Indah Amelia; Tenaga kependidikan yang mewikili staf AAK, Bapak Bayu Ardi Nugrah; perwakilan dari Unit Metrologi Legal Kabupaten/Kota; perwakilan Badan Standardisasi Metrologi Legal (BSML); perwakilan dari setiap instansi/perusahaan swasta/BUMN sebagai Lokasi PKL; serta mahasiswa PKL Angkatan 2023.

Suasana Kegiatan Penutupan PKL daring melalui zoom meeting
Suasana Kegiatan Penutupan PKL luring di Kampus Akmet

Bapak Dudi menyampaikan pemaparan mengenai hasil pelaksanaan PKL tahun 2025. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan PKL berlangsung selama 16 minggu, dimulai dari 14 Juli hingga akhir Oktober 2025. Selanjutnya, pada periode minggu terakhir Oktober hingga minggu kedua dan ketiga Desember, mahasiswa menjalani rangkaian finalisasi yang meliputi seminar hasil PKL, finalisasi laporan, serta penyelesaian administrasi penilaian mata kuliah PKL.

Tahun ini, Akmet menempatkan mahasiswa PKL di 36 instansi pemerintah dan delapan perusahaan swasta. Penempatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja yang relevan dan memperluas pemahaman dunia metrologi legal maupun kalibrasi di industri.

Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa mahasiswa Akmet memperoleh penilaian sangat baik pada aspek soft skills, antara lain pemahaman terhadap pekerjaan, keterampilan menyelesaikan pekerjaan, disiplin bekerja, kerajinan dan ketekunan, kemampuan bekerja sama, mengambil keputusan, kemampuan berkomunikasi, sikap dan perilaku, serta kepercayaan diri. Mayoritas nilai berada pada rentang 7-10, dan Akmet menargetkan peningkatan kualitas agar capaian pada tahun berikutnya berada stabil di kisaran 8-10.

Untuk pelaksanaan PKL di perusahaan swasta, mahasiswa dinilai melalui kemampuan teknis di bidang kalibrasi yang meliputi kalibrasi sesuai ruang lingkup, sistem manajemen mutu laboratorium kalibrasi, kaji ulang metode dan dokumen mutu, pengelolaan standar ukuran, serta jaminan mutu kalibrasi. Seluruh aspek tersebut memperoleh penilaian tinggi, yaitu berada pada rentang 8-10.

Sementara itu, pelaksanaan PKL pada instansi pemerintah, mahasiswa memperoleh evaluasi baik dalam pengujian dan peneraan timbangan elektronik, pompa ukur bahan bakar minyak, timbangan jembatan, pengelolaan laboratorium, verifikasi internal dari standar ukuran metrologi, serta pengawasan UTTP, BDKT, dan satuan ukuran. Seluruh aspek tersebut juga didominasi oleh rentang 8-10.

Sejumlah dosen pamong juga memberikan masukan dan saran kepada mahasiswa PKL melalui form evaluasi dan penilaian yang sebelumnya sudah diisi oleh setiap Dosen Pamong. Salah satu saran berubunyi, “kami sarankan mahasiswa Akmet agar semakin percaya diri dalam mengambil keputusan dan bersikap proaktif, serta dalam pelaksanaan magang mahasiwa perlu terus meningkatkan inisiatif.”. Saran-saran tersebut dihimpun dan dijadikan bahan pengembangan agar mahasiswa Akmet memperoleh penguatan soft skills dan hard skills secara seimbang.

Suasana Diskusi dan Interaksi dengan Perwakilan Dinas Perindag Wakatobi
Suasana Interaksi antara mahasiswa dengan audiens di zoom meeting

Selain saran yang dihimpun melalui form, evaluasi juga disampaikan langsung oleh beberapa instansi mitra tempat mahasiswa melaksanakan PKL. Salah satunya adalah Bapak Safiuddin, Perwakilan Dinas Perindag Kabupaten Wakatobi. Beliau menyampaikan bahwa penilaian terhadap mahasiswa telah dilakukan sesuai standar yang diberikan oleh Akmet. Namun, beliau menyoroti beberapa kendala di lapangan, seperti masih terbatasnya alat ukur yang memadai di lokasi PKL serta rendahnya pemahaman sebagian pedagang terhadap penggunaan alat ukur yang benar. Beliau mencontohkan masih banyak pedagang yang menggunakan satuan liter untuk barang padat yang seharusnya menggunakan satuan kilogram serta masih digunakannya alat ukur yang sudah tidak memenuhi standar metrologi, seperti timbangan emas lama.

Kehadiran mahasiswa Akmet terbukti memberi dampak positif, terutama dalam kegiatan sosialisasi kepada pedagang mengenai ketepatan satuan ukur. Bapak Safiudin menilai kolaborasi dengan Akmet berjalan baik dan memberi banyak masukan bermanfaat untuk peningkatan pelayanan metrologi di daerah. Ia juga berharap Akmet dapat memperjelas langkah-langkah pembinaan agar dapat menjadi pegangan bagi pemerintah daerah dalam mengusulkan formasi ASN terkait kompetensi metrologi.

Dari perspektif akademik, Bapak Dudi menegaskan bahwa materi perkuliahan mengenai sistem kemetrologian, pengawasan, dan pengoperasian alat ukur telah terimplementasi dengan baik di lapangan. Beliau berharap kolaborasi tersebut dapat diperkuat, baik melalui jalur kerja sama maupun jalur reguler, sehingga kualitas lulusan Akmet semakin sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Akmet menyampaikan apresiasi kepada seluruh instansi pemerintah dan perusahaan swasta mitra PKL yang telah memberikan dukungan dan pendampingan kepada mahasiswa. Dengan demikian, PKL Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Akmet untuk memperkuat sinergi tripartit antara dunia industri, pemerintah, dan institusi pendidikan.