Kunjungan Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan ke Kampus Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Pada hari Kamis pagi, tanggal 24 April 2025, Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Drs. Isy Karim, M.Si mengunjungi Akademi Metrologi dan Instrumentasi. Beliau tiba di Akmet pada pukul 10.15 WIB. Pada kunjungan pertamanya ini, beliau meninjau langsung bangunan Akmet dan masjid Akmet (Masjid Al Mizan) yang baru selesai dibangun. Beliau juga menyempatkan menyampaikan kuliah umum kepada Mahasiswa Akmet. Kuliah umum dimulai dengan sambutan oleh Bapak Sekjen. Beliau berpesan agar Mahasiswa dapat menikmati dan menjalankan sepenuh hati dan mencintai bidang yang sedang ditekuni. Meskipun metrologi sudah tercantum melalui stiker-stiker di pompa ukur BBM di SPBU, akan tetapi pemahaman Masyarakat tentang fungsi metrologi untuk menjaga kebenaran pengukuran masih belum popular. Hal ini juga berdampak pada kurang terkenalnya Akademi Metrologi dan Instrumentasi di kalangan masyarakat, jadi meskipun kuliah di Akmet mendapatkan beasiswa dan tempat kuliahnya sangat bagus, kuliah di Akmet mesih belum mendapatkan perhatian dari masyarakat. Hal ini tentu saja cukup memprihatinkan dan menjadi perhatian bagi kita semua tidak saja sivitas akademika Akmet akan tetapi juga seluruh pegawai di Kementerian Perdagangan.

Saat ini pemerintah sedang menyusun Undang-undang metrologi terbaru untuk merevisi Undang-Undang Metrologi sebelumnya. Bapak Sekjen juga mengharapkan Mahasiswa di masa depan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal ini juga dapat mendorong Indonesia untuk menjadi Negara Maju dan mampu bersaing dengan negara tetangga. Target Indonesia Emas Tahun 2045 yaitu pencapaian pendapatan per kapita warga negara hingga 30.000 US$, maka sangat penting bagi Kementerian Perdagangan untuk menggencarkan UMKM, dimana tingginya pendapatan per kapita sangat ditopang oleh pertumbuhan UMKM seperti jumlah UMKM di negara-negara maju seperti rasio UMKM di Malaysia sebanyak 5%, Singapura 9% dan Amerika Serikat 12% dari populasi Angkatan kerja, sedangkan rasio UMKM di Indonesia masih sekitar 3%. Terkait hal ini, di bidang metrologi juga mulai diperkuat peran UMKM dengan revisi Undang-Undang Metrologi Legal karena UU ini termasuk UU yang sudah cukup lama yaitu UU No. 2 Tahun 1981. Oleh karenanya, Akmet juga perlu mendorong lulusannya agar tidak hanya menjadi pekerja di bidang metrologi akan tetapi menjadi pengusaha di bidang metrologi dan instrumentasi. Program Kemendag Goes Campus diharapkan dapat menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa depan, khususnya di bidang metrologi dan instrumentasi.


Kuliah umum ditutup dengan penutup oleh Bapak Sekjen dan beliau berpesan bahwa metrologi berperan penting daam melindungi kepentingan konsumen. Peranan metrologi dalam kehidupan sehari-hari termasuk pada sektor pemerintahan sebagai penera keterampilan dan sektor industri sebagai tenaga kalibrasi masih terbuka sangat luas. Oleh karenanya agar mahasiswa Akmet bersemangat dan menyelesaikan perkuliahan di Akmet dengan sebaik-baiknya, termasuk sambil mengembangkan aspek soft skill seperti komunikasi, manajerial, dan pemahaman sosiokultural berbagai aspek sehingga ke depannya mahasiswa tidak saja siap menjadi pekerja, akan tetapi juga sebagai pengusaha di bidang metrologi, instrumentasi dan perdagangan.